Rabu, 13 September 2017

Tugas dan Tanggung Jawab Auditor

Tugas dan Tanggung Jawab Auditor

Tugas dan Tanggung Jawab Auditor - Beberapa auditor serta manajemen pastinya mempunyai tanggung jawab semasing. Tanggung jawab mereka yaitu : 

Tanggung Jawab Manajemen 

Manajemen mempunyai tanggungjawab pada neraca keuangan serta pengendalian internal. Didalam The Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab itu makin diperketat. Salah nya ialah keharusan pada CEO serta CFO perusahaan umum untuk memberi statement (pernyataan) mengenai tanggung jawabnya pada neraca keuangan itu baik untuk laporan berkala ataupun laporan tahunan yang diantar pada SEC (Bapepam di Indonesia). 

Tanggung Jawab Auditor 


1. Materiality 
Tanggung jawab auditor cuma pada salah saji material. 
2. Reasonable assurance 
Ini adalah tingkat kepastian yang tinggi namun tidak absolut. 
3. Errors versi fraud 
Error yaitu salah saji karna kesalahan, sedang fraud yaitu salah saji karna kecurangan. 
4. Professional skepticism 
Sikap yang senantiasa menginginkan tahu serta memberi penilaian gawat pada evidence. Rencananya kalau auditor tidak bisa mengasumsikan kalau manajemen tidak jujur namun peluang kalau manajemen tidak jujur mesti tetaplah dihitung. 
Tiap-tiap perusahaan yang mempunyai persediaan, baik bahan baku, barang siap jual, sparepart, ataupun bahan pembantu, semestinya di dukung oleh catatan yang merefleksikan keadaan aktual persediaan. Catatan itu bisa berbentuk info tentang jumlah, kelompok, nilai uang, serta beberapa informasi beda yang memanglah berguna untuk pemakai catatan itu. Perusahaan juga biasanya mempekerjakan orang spesifik yang di beri kewenangan serta tanggung jawab atas kehadiran persediaan itu, kenapa? Karna persediaan adalah aset perusahaan, dipunyai dengan sumber daya perusahaan, dipakai untuk kebutuhan perusahaan. Dalam perusahaan yang beroperasi di sektor distribusi maupun trading, persediaan dapat adalah sisi penting dari keseluruhan aset perusahaan. 

Dari sepintas penjelasan di atas, bisa di ketahui kalau persediaan adalah elemen perlu dalam sistem usaha perusahaan, hingga pengendalian atas persediaan, baik fisik aktual ataupun sistem pencatatan, jadi begitu material. Seperti yang kita kenali, hal yang material dalam neraca keuangan dapat merubah satu pengambilan ketentuan. Jadi, persediaan yang material adalah unsur yang diperhitungkan dalam pengambilan ketentuan untuk kebutuhan perusahaan. 

Apa jaminan kalau persediaan yang ada dengan fisik di perusahaan sudah direfleksikan dengan akurat di catatan perusahaan? Satu diantara bentuk pengendalian yang baik berkaitan dengan persediaan yaitu lakukan pembandingan atau umum di kenal dengan rekonsiliasi pada catatan persediaan dengan keadaan fisik persediaan yang berada di lapangan. Hal semacam ini biasanya dimaksud stok opname atau stok count. Minimum, stok opname dikerjakan 1x dalam satu periode neraca keuangan, untuk mensupport representasi kalau ada sistem pencocokkan pada catatan dengan keadaan fisik persediaan. Bila dikerjakan lebih dari 1x, juga akan jadi tambah baik serta berguna untuk perusahaan yang mengerjakannya. 

Pertanyaan setelah itu, siapa yang lakukan stok opname? Hanya di Indonesia saja, ada pemahaman umum kalau stok opname adalah aktivitas mengecek persediaan, hingga hal itu dikerjakan oleh orang memanglah bertugas mengecek seperti internal audit atau akuntan umum yang tengah lakukan general audit, hingga banyak perusahaan di Indonesia, terlebih perusahaan yang taraf menengah ke bawah yang masih tetap bertumbuh, berasumsi stok opname yaitu pekerjaan auditor. 

Diinginkan tulisan ini bisa menolong meluruskan pemahaman umum yang belum juga pas itu. Seperti yang telah di ketahui kalau pengaturan serta penyajian neraca keuangan yaitu tanggung jawab perusahaan (direksi serta manajemen). Didalam laporan tempat keuangan yang menghidangkan akun/pos “persediaan”, jadi ada tanggung jawab manajemen atas persediaan yang tersaji. Diluar itu, pengendalian internal atas sistem pengaturan neraca keuangan juga jadi tanggung jawab manajemen. Dari penjelasan ini, bisa di ketahui kalau stok opname adalah sisi dari pengendalian internal atas persediaan, hingga stok opname juga dikerjakan oleh yang bertanggungjawab atas pengendalian internal yakni manajemen. 

Bagaimana dengan auditor? Baik internal auditor ataupun eksternal auditor, mempunyai persamaan tanggung jawab atas stok opname ini, yakni meyakinkan kalau stok opname telah cukup mencukupi dikerjakan untuk menanggung pengendalian internal atas persediaan. Auditor tidak bertanggungjawab atas sistem serta hasil stok opname. 

Pertanyaan yang mungkin saja keluar setelah itu yaitu “bagaimana bila sumber daya manusia untuk lakukan stok opname belum juga mencukupi? ” atau “bagaimana stok opname yang efisien hingga tidak menggunakan banyaknya waktu serta cost? ”. Perusahaan yang terasa belum juga dapat lakukan stok opname, bisa pula memakai layanan akuntan umum atau konsultan manajemen yang mempunyai kemampuan dalam lakukan stok opname. KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (Anggota of Kreston International) sudah memiliki pengalaman dalam lakukan observasi stok opname ataupun pendampingan sistem stok opname, hingga stok opname bisa jalan maksimal yang memberi benefit untuk perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar